Sekian lama terlena.

 
Berapa derap tapak bisa dikalkulasi,
Setitik ego berbaur mawar sujud rindu dalam halusinasi,
Tak perlu undur tanpa pisau,
Tak perlu risau dalam risau,
Tak perlu gusar berpaksikan sasau.

Kalian bisa terbang megah bersayapkan kepak bangsawan,
Jangan dilupa kelak cecair hidrogen larut dalam awan,
Tatkala kertas nota bertaburan dalam taman Si Penyair,
Barulah terlambat minyak bergumpal dengan semangkuk air pujaan.

Mari merapat tanpa segan dan tanpa wasangka,
Hilangkan semua larutan pekat prasangka,
Bunyi yang enak bisakan juga terlena,
Bersiram tak basah waima sabun terpampang sendi-sendi Molena.

Aku bukanlah insan yang dibuai dengan argentum ketika kecil,
Sesudah besar juga tiadalah not sepermainan sesaiz raksaksa,
Tapi aku yakin pada Illahi,
Yang berusaha pasti kelak berjumpa dengan cermin mata angkasa,
Tatkala unggas berkicauan dalam segerombolan-
Segerombolan angka yang meniup syahdu dalam fatamorgana ilusi.

P/s: Kemunculan sulung untuk hujung tahun ini. Maaf. Maaf. Maaf. :P

~ by GM Yusri on November 10, 2011.

One Response to “Sekian lama terlena.”

  1. Usah dilayan hati yang gusar
    pasti pelangi petang kan tiba
    saat bermalasan menjengah sejenak
    pastikan impian kian bergerak seiring dengan semangat yang datang…

Leave a comment